Dari judul sudah keliatan kan! Mekanik. Memang untuk masalah utak-atik sepeda kadang kita tetep butuh yang namanya 'mekanik'. Kadang kita sok tau seting sendiri sepeda, eh nggak taunya malah bikin berantakan. Saya sudah ke beberapa bengkel sepeda di sekitar saya tinggal. Tapi yang namanya mekanik 'cocok-cocokan'. Wajar aja sih, karena yang namanya trust kan berkaitan sama hasil yang udah didapat sebelum-sebelumnya, apalagi kalo sepedanya dirasa enak setelah di oprek mekanik itu. Begitu juga sebaliknya, setting-an sepeda yang jadi kacau karena kerjaan mekanik, bikin orang jadi ngga percaya lagi sama mekanik itu.
Berikut saya jabarkan sedikit ilmu dari blogger yang lain, yang saya tampilkan di blog ini.
1. Mendengarkan keluhan konsumen dan bukan mendikte
Mekanik atau bengkel yang baik memiliki sistem atau tata cara kerja yang terstruktur dengan baik. Umumnya, bengkel yang bagus memulai pekerjaan dengan menggali informasi tentang keluhan yang dirasakan oleh konsumen.
Setelah itu mereka akan memeriksa dan mendiagnosis kerusakan yang mungkin terjadi. Setelah itu mereka akan melakukan konfirmasi kepada konsumen tentang kerusakan tersebut. Hal itu untuk memastikan tentang indikasi awal yang mereka temukan, sehingga pekerjaan yang mereka lakukan nantinya benar-benar tepat.
2. Selalu memberikan alternatif perbaikan
Setelah melakukan diagnosis dan melakukan konfirmasi ke konsumen serta memastikan tentang kerusakan, bengkel atau mekanik yang baik selalu memberikan beberapa alternatif perbaikan. Mereka biasanya menyodorkan pilihan mengganti komponen yang rusak berikut komponen yang terkait, atau hanya melakukan perbaikan tanpa mengganti.Mekanik atau bengkel seperti itu, biasanya memberikan argumen tentang konsekuensi dari masing-masing pilihan tersebut. Setelah komponen ditentukan dan disepakati konsumen, mekanik atau bengkel yang baik akan menunjukkan bungkus kepada konsumen.
3. Memberikan rincian harga dan ongkos jasa secara pasti
Setelah perbaikan berikut komponen yang digunakan telah ditentukan dan disepakati oleh konsumen, bengkel yang baik melalui service advisor atau mekanik yang bersangkutan akan memberikan rincian harga dan ongkos jasa perbaikan. Mereka akan menunjukkan dan memastikan bahwa rincian tersebut mengacu pada daftar harga komponen resmi dan daftar ongkos jasa yang telah ditetapkan secara pasti sejak dari awal. Amati gelagat mereka, bila mereka masih menebak-nebak besaran harga dan ongkos berarti ada sesuatu yang tidak beres.
4. Menyerahkan komponen yang diganti dan kemasan komponen baru
Cara tersebut bukan berarti mereka tak ingin disebut serakah untuk mendapatkan limbah yang bisa dijual kembali. Namun, hal itu untuk memastikan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan telah sesuai dengan order dari konsumen. Komponen yang diganti pun telah sesuai dengan permintaan konsumen atas dasar diagnosis, rekomendasi mekanik, serta persetujuan dari konsumen.
5. Pengecekan hasil pekerjaan dan garansi
Bengkel dan mekanik yang baik akan mengajak konsumen untuk mencoba kendaraan (sepeda) yang telah diperbaiki. Hal itu dimaksudkan agar konsumen bisa melakukan pengecekan terhadap hasil pekerjaan yang telah mereka lakukan. Umumnya, mekanik bengkel akan mendampingi konsumen saat melakukan pengecekan. Mekanik yang baik, akan tidak banyak komentar selama pengecekan itu. Baru setelah pengecekan selesai, mekanik yang baik akan minta pendapat konsumen, apakah masih ada masalah atau yang kurang. Satu hal lagi, bengkel yang baik dan profesional selalu memberikan garansi perbaikan dalam jangka waktu tertentu.
Dengan memberikan garansi, berarti bengkel itu memiliki keyakinan dan standar kerja bahwa apa yang mereka lakukan memiliki akurasi tinggi dan berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar